Kamis, 07 Januari 2010

AS-SHALAH

"Hendaklah kalian mengingat Allah, dan shalatlah kalian di awal waktu. Sesungguhnya Allah `Azza wa Jalla melipatgandakan pahala kalian" (HR. Al-Thabrani)
Shalat adalah "komunikasi langsung" dengan Khaliq. Langsung karena tidak boleh "diwakilkan" oleh orang lain. Atau, tidak boleh digantikan oleh amalan apapun, karena ia sarana percakapan hamba (makhluk) dengan penciptanya (khalik).Dan Allah telah menentukan waktu-waktunya, “….sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang sudah ditentukan waktunya bagi orang mukmin”. (Qs. An-Nisaa: 103)
Sungguh indah kehidupan seorang Muslim dengan Rabb-nya. Setiap hari, lima kali ia menghadap kepada-Nya. Belum lagi shalat-shalat tambahan (nawafil), seperti Dhuha, Witir, Qiyamullail, dsb. Saat itulah hamba sebagai maklhuk meninggikan Rabb-nya sebagai Rabbiul a’la, Bertasybih, memohon pertolongan, meminta rahmat, huda dan maghfirrah kepada-Nya.

Rabu, 06 Januari 2010

PARA SUAMI LAH PENYEBABNYA, AKAN TETAPI ... !!

Ketika mata-mata para isteri terbuka lebar, lisannya mulai "berani" berbicara, dan suaranya pun mulai nyaring, maka aku tidak jadi menasihati mereka dan hanya berusaha diam dan membisu.... Segala tetek-bengek mulai membuat sumpek: wajah tidak sumringah; pendengaran jadi berat manakala aku ingin mengajaknya berbicang-bincang tentang kelalaian kami, tentang malasnya kami dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, dan suka berleha-leha dengan waktu, dan ... dan.. masih banyak lagi. Akan tetapi, kami tidak pernah membicarakan permasalahan suami dan hak-haknya kepada kami dan kewajiban mereka kepada kami, sampai akhirnya terjadilah apa yang terjadi ...a) Diantara mereka (para isteri) ada yang berkata, "Jasa apa yang telah ia (suami) lakukan, sehingga kalian mengatakan bahwa hak seorang suami dari kami adalah sangat besar, bahwa Rasulullah menyatakan seandainya diperintahkan seseorang untuk bersujud kepada sesama manusia, tentu aku akan perintahkan seorang isteri bersujud kepada suaminya.?