Senin, 29 Juni 2009

POSISI MANUSIA SEBAGI KHOLIFAH


Kerancuan terhadap kholifah yang sering diidentikkan dengan raja atau kepala Negara.
Apa dan siapa kholifah
Kholifah : memimpin dan mengendalikan makhluq berdasarkan syari’at dan qodar.
Syari’at : konsitusi / UU bagi makhluq
Qodar : kedudukan , ketentuan , parameter Setiap makhluq mempuyai qodar yang berbeda

Q.s (2) : 30-33

Artinya :
Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Rabb berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab: "Subhaanallah, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Maksud dari inni a’alamu bima :
Kholifah bukanlah suatu persoalan yang sederhana seperti apa yang dibayangkan oleh malaikat.

Untuk menempati jabatan kholifah harus mengetahui ilmu pengetahuan, dengan demikian IPTEK diberikan kepada manusia dalam rangka kholifah.
Untuk itulah manusia diberikan karunia berupa Sistem Fikir dan Motivasi.
Untuk kholifah tidak hanya perlu IPTEK tetapi juga membutuhkan yang lain , itulah yang dinamakan HUDA.

Q.s (30) : 30

Artinya :
”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada diennul haniif, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah)diennul qayiim; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Jadi dapat disimpulkan., syarat-syarat dari kholifah fil ardhi ialah :

1. Memiliki kekuasaan ( daulah ) :

2. Dipilih oleh Alloh , diterima taubatnya , dibersihkan dari semua keburukan, diberikan petunjuk dan diber pertolongan

Q.s (20) : 122

Artinya :
"kemudian Rabb-nya memilihnya (dengan diberi taufiq untuk bertaubat), lalu Allah menerima taubatnya serta diberi huda”.

Q.s (27) : 62 ,

Artinya :
Atau siapakah Yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, serta menjadikan kamu sebagai Kahlifah fiil ardhi? Apakah selain Allah adalah ilah selain-Nya? Amat sedikitlah kamu mengingatnya”.

Q.s (28) : 68


Artinya :
Dan Rabb-mu yang menciptakan apa yang di kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Subhaanallah wa ta’aalaa dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)”.

3. Memelihara lingkungan alam

Q.s (21) : 105

Artinya :
”Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh”.

Q.s (11) :61 bayan

Artinya :
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, hanya Allah yang patut di ibadahi, sekali-kali tidak ada ilah bagimu selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Rabbku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."
Pengertian diwariskan ialah harus memelihara dengan baik apa yang diwariskan.

4. Memiliki kemampuan hikmah dan berlaku adil
Q.s (38) : 17-26

Look at :
5. Diuji oleh Alloh dalam hubungan structural antara kholifah dan ummat

Q.s (6) : 165

Artinya :
Dan Dia lah yang menjadikan kamu khalifah fiil ardhi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Ghafurur Rahiim”.

6. Pengingkaran Ummat ditanggung oleh Kholifah.

Q.s (35) : 39

Artinya :
”Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah fiil ardhi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Rabb-nya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka”.
Akibat bila kholifah ini tidak ada

Q.s (5) : 49-50

Artinya :
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
Q.s (30) : 41

Artinya :
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ingat protes dari malaikat, tidak adanya khilafah akan semakin banyaknya huda yang diingkari.
Q.s (3) : 30

Artinya :

Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Rabb berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Q.s (16) : 112-113

Artinya :
”Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”,
”Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim”.
Q.s (28) : 58-59

NATIJAH :

TIDAK ADANYA KHILAFAH AKAN TERJADINYA KERUSAKAN ATAU KEHANCURAN.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar