Rabu, 24 Juni 2009

I. Perang Muharram 1424 H dalam Perspektif Tegaknya Khilafah Alaa Minhajin Nubuwah.

Rujukan:
Hadits Rasul tentang lima zaman pemerintahan.
1. Khilafah Nubuwah.
2. Khilafah Rasyidah
3. Malikan Adhan.
4. Malikan Jabariyah.
5. Khilafah Alaa Minhajin Nubuwah.

(30): 2.
Telah dikalahkan bangsa Romawi,

Romawi dan Parsi adalah dua super power pada zamannya. Pergulatan antara keduanya dimenangkan oleh Romawi. Dua super power ini merupakan skenario Allah untuk menjaga benih khilafah, sehingga pertumbuhan masyarakat di lingkungan Rasul tidak diperhatikan, diabaikan.
Revolusi telah dimulai sejak  abad 18 yaitu revolusi industri. Sebelumnya terdapat tiga kekuasaan yang dipegang oleh Raja, Gereja, dan Tuan tanah. Kesadaran masyarakat mulai tumbuh setelah merebaknya pendidikan.

Saat ini dua kekuatan itu berada di tangan Amerika dan Rusia. Rusia mengalami kejatuhan  1990 karena tumbuhnya tiga paham glassnot, perestroika, democraticia. Sesungguhnya keruntuhan dimulai sejak zaman Lenin dan dua muridnya (Trotsky dan Stalin) mereka berada pada bendera sosialis.

Kapitalisme yang naik berubah menjadi imperialisme, bila ia turun akan berubah menjadi fasisme. Semua kekuasaan di atas membutuhkan bahan tambang.



Proses keruntuhan Romawi abad 2000 antara lain.
1. Runtuhnya soviet.
2. Runtuhnya Czechoslovakia.

Komunisme tidak pernah runtuh pahamnya, keruntuhnya hanya berupa keruntuhan negara, partai, dan lain-lain.

Romawi dan Komunis.
1. Masa lampau.
Romawi dan komunis memiliki karakter yang sama, bertindak melalui kekerasan, memasang warganya sebagai gubernur yang kemudian gubernur tersebut melakukan tindakan penindasan.
2. Doktrin yang dipakai.
a. Peradaban (menyelamatkan manusia).
b. Kitab suci. Menyerang dan menyebarkan injil.
Romawi melancarkan doktrinnya melalui pihak gereja. Sedangkan komunis melancarkannya melalui partai.
3. Memiliki garis demarkasi yang tegas.

Parsi dan Kapitalisme.
1. Agama majusi
a. Bersifat moderat.
b. Mengandalkan pakta pertahanan.
2. Cara meluaskan kekuasaan melewati perdagangan (perekonomian terbuka)
3. Timbul pluralisme (menghargai perbedaan, HAM, demokrasi).

Kesimpulan:
1. Ini merupakan as-Sunan ar-Rabbaniyah.
2. Adanya kontinuitas.
(17): 2.
Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
Kaum Yahudi adalah kaum al-Maghdub, mereka telah didatangkan lebih banyak tetapi mereka selalu mendustakan. Mereka sombong dan dua kali membuat kerusakan. Dilanjutkan oleh Romawi yang menaikkan posisi Nabi Isa sehingga dengan itu ia dapat membuat kerusakan dan menyombongkan diri.


II. Fenomena Integrasi ‘Muslim’-Nasionalis-Sosialis


Amerika dalam menghadapi Irak telah mengeluarkan kekuatan yang dapat dikatakan totalitas. Di balik unjuk kekuatan yang gila-gilaan ini adalah kesombongan. Amerika bagaikan preman pasar yang hendak merebut permen dari seorang anak kecil. Kesombongan merupakan ciri dari Persia. Bagaikan lampu yang akan putus akan menyala terang, inilah gambaran Amerika.

Agenda kepentingan.
1. Muslim Line.
Menaikkan posisi tawar kepada penguasa untuk memperoleh power sharing yang lebih besar dengan memanfaatkan perang Amerika-Irak. Jalannya berupa demonstrasi, pengeluaran statement anti perang, dan lain sebagainya.
2. Nasionalisme Line.
Menyelamatkan bahaya disintegrasi.
3. Sosialisme line.
Mengupayakan konsolidasi. Target mereka adalah Korea utara, Cina.
Semua kepentingan itu bermuara pada perang Amerika-Irak.

Fakta yang terjadi pada ‘Muharram War’
1. Pernyataan Nurcholis Madjid tentang perlu adanya poros penyeimbang.
2. Vladimir Puttin, perlu peningkatan kewaspadaan negara-negara bekas soviet untuk mengantisipasi meluasnya agresi Amerika.
3. Semakin retaknya hubungan Amerika-Rusia.
4. KH Hasyim Husadi, diperlukan penggabungan kekuatan antara Kristen dan Islam untuk menentang perang Amerika-Irak.
5. Liga Arab, kedaulatan Irak harus diselamatkan untuk menjaga keutuhan kedaulatan negara-negara Arab dan negara-negara lain.

Pernyataan-pernyataan di atas tersudut pada perang yang dilakukan Amerika bukanlah dilatar belakangi dengan agama, fenomena-fenomena ini perlu mendapat perhatian sebagai referensi dalam memahami as-Sunan ar-Rabbaniyyin.

(17): 4, 6.
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. "Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.

Radadna = turun. Dari kata ini dapat dilihat kesamaan derajat antara Rome line dengan ‘muslim’. Keduanya berada pada derajat yang rendah. Karrata, dikembalikan. Kemenangan nantinya akan dikembalikan pada pihak Roma. Alai’him = Parsi. Allah membantu dengan memberikan kemudahan-kemudahan berupa harta yaitu ditemukannya tambang-tambang minyak. Pada kenyataannya kemudahan-kemudahan itu tidak dapat dinikmati oleh penduduknya (Arab, Indonesia, dsb) dan tidak pula Amerika, tetapi yang merasakan kemudahan itu adalah cikal Rome line, bangsa-bangsa Eropa.
Wa baniina, anak-anak. Tumbuhnya konglomerasi. Wa jaalnakum aktaktsara nafiira penjadian aliansi yang besar.
Fungsi Muharram war disini adalah sebagai pemicu aliansi dan tidak berkaitan dengan (30): 3-4. Di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,


III. Perluasan Partisipan Dan Kawasan Konflik.


(38): 24.
Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Rabb-nya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.

Koalisi tidak pernah dibenarkan dalam Islam. Amal jama’i merupakan ketentuan mutlak. Perluasan konflik akan lebih membuka kemungkinan dinar akan digunakan sebagai alat tukar. Jika tidak kekuatan Amerika akan menaikkan kemungkinan eurodollar menjadi alat tukar melihat teknologi Eropa lebih tinggi daripada Irak.

Bayan (38): 2.
Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit.

Allah menggunakan kata izzah (kemenangan, kemuliaan) yang diteruskan dengan syiqaaq mendahului tafarruq, telah ada perselisihan.

(4): 83.




Read more!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar